Labels

Pages

Percobaan

Tingginya harga daging sapi.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Perkembangan Harga Daging Sapi Nasional Tingkat Eceran Tahun 2003-2012*)

Harga daging sapi terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Friday, January 11, 2013

Harga Daging di Indonesia Termahal di Dunia

Siapa sangka, di balik minimnya pasokan daging nasional, ternyata menyimpan sesuatu yang bernilai. Paling tidak, hal itu diketahui ketika harga daging sapi di Indonesia kini mencapai 10 dolar (sekitar Rp 100 ribu). Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain, harganya masih berkisar 5-6 dolar.

"Kita impor daging saja bisa dijual 6,5 Dolar," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengimpor Daging Sapi Indonesia (ASPIDI) Thomas Sembiring

 Kenaikan harga daging di Indonesia disebabkan karena kurangnya pasokan daging. Thomas mengatakan sangat sulit memperkirakan konsumsi daging karena sangat dinamis. Konsumsi daging, kata dia, akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Belum ada sejarah harga daging bertahan (tinggi) sejak lima bulan terakhir," katanya

Harga daging sudah mulai naik sejak bulan April. Biasanya, setelah hari raya, harga daging kembali normal. Namun, harga daging tahun ini stabil di level sekitar Rp 100 ribu. Normalnya, harga daging di kisaran Rp 70 ribu.

 

 

 

Wednesday, January 2, 2013

Natal dan Tahun Baru, Harga Daging Sapi Dipastikan Naik

Batasi Stok Impor, Pemerintah Janji Dukung Swasembada Ternak

Kementrian Pertanian dan Peternakan Republika Indonesia menyatakan siap mendukung swasembada ternak. Harapan utama agar hasil produksi daging lokal diharap dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Produksi Hewan, Kementerian Peternakan dan Pertanian, Sunartono mengatakan, peternak harus dapat memanfaatkan program pemberdayaan ternak tersebut. Dengan begitu, kebijakan pemerintah dapat lebih terarah.
Kami akan meminta peternak untuk mengelola secara baik peternakanya, lalu kami hanya perlu membatasi stok daging impor," kata Sunartono

Dia menyatakan, kelemahan produk ternak lokal saat ini terletak pada kapasitas SDMnya. Alasannya minat untuk berprofesi sebagai peternak masih sangat minim, sehingga jumlah hewan ternak lokal milik masyarakat tidak akan pernah bisa mencukupi kebutuhan pangan nasional.

Menurut dia saat ini ada 3 provinsi penyuplai daging terbesar di Indonesia, yakni DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Setiap tahunnya hanya ada sekitar 30 hingga 40 ribu ekor sapi yang didistribusikan ke Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

"Kemudian, hitungan statistiknya, di DIY ada sekitar 375 ribu ekor sapi milik peternak," ucapnya.

Dengan jumlah tersebut, Sunartono mengatakan, kebutuhan pangan nasional belum bisa terpenuhi. Karena itu, rencananya Pemerintah tetap akan membuka peluang impor, tapi tidak melupakan peluang lokal.

Stok Daging Impor DKI Habis, Harga Sudah Capai Rp120 Ribu/Kg

Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jaya Sarman Simanjorang menyatakan pasokan daging sapi impor di Jakarta sudah tidak lagi tersedia. "Stok daging sapi impor di Jakarta sudah habis, sementara untuk stok daging sapi lokal juga sudah sangat menipis," kata Sarman di Balai Kota, Jakarta Pusat,  

Menurut Sarman, saat ini masyarakat Jakarta hanya dapat mengandalkan daging sapi lokal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dharmajaya. Namun, lanjut Sarman, PD Dharmajaya juga sudah mulai mengeluh karena jumlah sapi yang dipotong ikut menurun di dua lokasi RPH, yaitu Cakung dan Pulogadung menurun.

"Normalnya, kebutuhan sapi di Jakarta adalah 1.500 ekor per hari. Biasanya, kami bisa memotong 100 ekor sapi di satu RPH, namun kini hanya bisa memotong 50 ekor sapi di dua RPH," ujar Sarman.

Dengan kondisi seperti itu, Sarman memastikan harga daging sapi pada Natal dan Tahun Baru akan kembali melonjak tinggi.

"Oleh karena itu, kami berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dapat membantu dengan cara mengirimkan surat permintaan kuota khusus daging sapi impor kepada Presiden dan Kementerian Pertanian sebelum akhir 2012," kata Sarman.

Sementara itu, di tempat yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya akan mengirimkan surat khusus tersebut kepada pihak terkait.

"Berdasarkan instruksi pak Gubernur, kami akan mengirimkan surat permintaan penambahan kuota daging sapi impor khusus untuk DKI Jakarta. Daripada nanti malah kekurangan (pasokan daging sapi)," tutur Basuki.
Sebagai informasi, harga daging sapi di Jakarta saat ini sudah mencapai Rp120.000 per kilogram. Pada tingkat distributor, harga daging sapi mencapai Rp95.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Sedangkan harga jual di pasar-pasar tradisional mencapai Rp110.000 per kilogram dan harga jual daging sapi di pedagang sayur keliling mencapai Rp120.000 per kilogram.
 

Bos RNI Sumringah Bisa Angkut Daging Sapi Lewat Pesawat Udara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang peternakan seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) senang dengan program pengangkutan daging beku via angkutan udara. 

Sentra-sentra sapi seperti Provinsi NTT dan NTB memang butuh pesawat untuk memasok daging ke wilayah Indonesia lainnya khususnya Jawa.

RNI yang merupakan perusahaan pelat merah, mulai masuk ke lini bisnis penggemukan hingga menghasilkan produk olahan daging sapi, berharap rencana pengiriman dan pengurangan tarif menggunakan maskapai udara seperti PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) bisa segera terwujud agar produk daging sapi Indonesia bisa lebih kompetitif dibandingkan produk impor.

Seperti diketahui, RNI serius menggarap bisnis sapi. Setelah mengembangkan sapi di Jawa Barat dan Sumatera, terakhir RNI menggandeng BUMD milik Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama PT Gerbang NTB Emas untuk pengembangan bisnis sapi. Perusahaan ini mulai dari penggemukan 60.000 ekor sapi per tahun hingga menghasil produk olahan untuk memberi menilai tambah seperti bakso dan daging beku di Lombok NTB.

Nantinya setelah setelah program ini berjalan, RNI bisa berkontribusi mendistribusikan produk daging dan olahan yang berkualitas kepada konsumen.
"RNI kirim ke Jakarta dan Surabaya, dalam bentuk daging dan bakso, untuk membantu masyrakat mendapatkan daging sapi dan bakso yang halal," tambahnya.
RNI akan mulai menghasilkan produk olahan daging sapi secara massal dan efektif dari sentra di Lombok pada April 2013. "Akan mulai mengirim rata-rata per hari 200 ekor sapi yang kami potong menjadi daging beku dan bakso sapi ke Jakarta dan Surabaya," pungkasnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Pertanian Suswono berencana mengajak maskapai BUMN seperti Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines untuk mengangkut daging dari daerah penghasil.

Hal tersebut dilakukan mulai tahun 2013 untuk mengatasi tingginya biaya logistik pengangkutan daging di Indonesia seperti dari NTT dan NTB.

Suswono menjelaskan, untuk rencana itu pemerintah berharap maskapai plat merah seperti Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines bisa memberikan insentif berupa potongan harga biaya pengangkutan sehingga harga daging bisa ditekan dan cepat terdistribusikan.
Katakanlah Garuda bisa memberikan insentif penurunan tarif seperti Thai Airlines. Thai Airlines itu memberikan potongan harga untuk produk pertanian," tutur Suswono beberapa waktu lalu.